INI BACA ■ Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online ( PW IWO) Sulawesi Selatan menghimbau media online, untuk tetap berpegang pada Pedoman Media Siber dan Kode Etik Jurnalistik.
Hal ini disebutkan guna menyikapi dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi (28/3). Melalui keterangan persnya, Zulkifli Thahir menegaskan himbauan tersebut.
"Kami menghimbau pada Media Online atau Daring agar tetap berpegang teguh pada Pedoman Media Siber dan Kode Etik Jurnalistik dalam memberitakan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar", tegasnya, (28/3).
Ketua IWO Sulsel ini menambahkan, dalam pemberitaan media online dihimbau untuk tidak mempublikasikan foto - foto korban penggemboman tanpa adanya blur atau menutup foto korban, demikian juga foto potongan tubuh manusia dilokasi kejadian.
Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran pada pembaca media online.Terlebih lagi, jika tidak dibarengi dengan narasumber yang bisa dipertanggungjawabkan maupun instansi berwenang, paparnya.
Sebelumnya, disebutkan bahwa telah terjadi peristiwa bom bunuh diri dimana dilokasi kejadian terdapat potongan tubuh manusia yang berserakan, serta terdapat kerugian materil akibat ledakan yang ditimbulkan.
Disebutkan Pastur Wilhelmus Tulak, bahwa sebelum kejadian bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, pelaku sempat dilarang masuk oleh securiti Gereja sehingga pelaku tidak sempat menempatkan bom tersebut di dalam Gereja Katedral dan pada akhirnya meledak yang diduga bersama dengan pelaku.
Sampai saat ini, ada 9 korban akibat dugaan bom bunuh diri dan telah menjalani perawatan di RS.Pelamomia, RS Stella Maris, dan RS Bhayangkara. (IWO)