INI BACA ■Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI melalui UPT Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar provinsi Sulawesi selatan melakukan kegiatan survailans faktor resiko penyakit deman berdarah (DBD) di kabupaten Sidrap. selasa,02/11/2021.
Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut laporan dari Dinas Kesehatan kab. Sidrap yang menyatakan bahwa data kasus DBD yang terjadi di kab Sidrap 6 bulan terakhir ini telah meningkat,utamanya di Puskesmas Dua Pitue,Empagae, Pangkajene,Lawawoi dan Amparita.
kegiatan ini bertujuan untuk menekan turunnya jumlah kasus yang terjadi akibat dari terserang penyakit demam berdarah.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan tim di lapangan seperti pengambilan darah,survey jentik dan wawancara serta penyuluhan sanitasi ke masyarakat.
Hadir sebagai kordinator lapangan dalam Kegiatan ini , Yulce Rakkang,SKM,M.Kes beserta tim yang beranggotakan 11 orang termasuk Survailans, sanitarian dan Analis.
Kegiatan ini rencananya akan dilakukan selama 3 hari kedepan yang dimulai dari hari Selasa(2/11/2021) Hinga Kamis(4/11/2021) dengan menargetkan 5 Puskesmas berdasarkan data yang diterima dari Dinkes Sidrap yang dianggap perlu untuk dilakukan survey karena dicakupan wilayahnya mengalami loncatan jumlah kasus penyakit DBD ini.
" Kita fokuskan pada kelima Puskesmas ini yang menjadi laporan bahwasannya di daerah ini mengalami jumlah kenaikan kasus DBD." Ungkap Pahrul Razak
Hadir pula beberapa tim medis dari Dinas Kesehatan (Sub. Bagian P2p), Puskesmas setempat yang menjadi kunjungan untuk membantu tim dari Makassar guna mempercepat selesainya kegiatan melihat waktu selama 3 hari ini kedepan sangatlah terbatas.
"Kita upayakan dan memaksimalkan mengunjungi kelima Puskesmas mengingat terbatasnya waktu kegiatan tersebut," Terang Pahrul Razak
Ersan IWO